Pelabuhan Ketapang - Gilimanuk merupakan BUMN di bawah departemen Perhubungan Republik Indonesia, kegiatan utama dari pelabuhan ini adalah jasa penyeberangan antara pulau Bali dan Jawa yang merupakan bagian dari kegiatan Angkutan Sungai Dan Penyeberangan (ASDP). Sehingga tidak terdapat aktivitas peti kemas barang atau pengepakan barang (cargo) pada pelabuhan ini. Karena pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang saling berpasangan, maka apabila ada salah satu pelabuhan yang tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya, akan memberikan dampak bagi aktivitas pelabuhan yang lain sehingga mengakibatkan terganggunya aktivitas penyeberangan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan segala bagian dari pelabuhan ini sangatlah perlu dilakukan guna menjaga kelancaran aktivitas penyeberangan antara ke dua pulau ini. Dengan banyaknya kapal yang masuk karena berkembangnya lalu lintas angkutan laut, teknologi, keamanan, meningkatnya penumpang antar pulau, maka kualitas peran dan fungsi pelabuhan perlu ditingkatkan salah satunya dengan cara pengoptimalan pelayanan jasa Terminal Penumpang maupun fasilitas-fasilitas penunjang lain yang terdapat di pelabuhan.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa kepelabuhan, pelabuhan Ketapang - Gilimanuk berusaha sebaik mungkin untuk mengoptimalkan pelayanan jasa Terminal Penumpang yang mengacu kepada standar nasional dan standar internasional. Standar itu terkait dengan kelengkapan peralatan, keamanan, ketersediaan infrastruktur, dan kedalaman alur serta kolam pelabuhan bagi bersandarnya kapal-kapal. Untuk itu perlu penyediaan fasilitas dan pelayanan jasa Terminal Penumpang yang baik agar dapat memberikan kepuasan kepada para pengguna jasanya.
Pengenalan Pelabuhan Gilimanuk
Pelabuhan Gilimanuk mulai mengalami perkembangan dari tahun 1983 sampai 1996. Pelabuhan Gilimanuk merupakan pelabuhan penyeberangan yang dikelola oleh perusahaan BUMN yaitu PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan berada di bawah Departemen Perhubungan. ASDP sendiri adalah singkatan dari Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan. Pelabuhan ini dikelola ASDP karena termasuk ke dalam penyeberangan darat. Pelabuhan ini terletak di desa Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Pelabuhan ini sebenarnya bernama resmi Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk karena operasional pelabuhannya harus bersamaan dan tidak dapat bekerja sendiri-sendiri. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan alami yang tidak perlu dilakukan pendalaman.
Fasilitas Pelabuhan Gilimanuk
Pelabuhan Gilimanuk memiliki luas areal kurang lebih 4 hektar. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Pelabuhan Gilimanuk antara lain :
- Dermaga Movable Bridge (MB) sebanyak 2 buah
- Dermaga ponton sebanyak 1 buah
- Dermaga Landing Craft Machine (LCM) sebanyak 2 buah
- Tempat parkir pengunjung dan tempat parkir siap muat ke dermaga seluas 900 m2
- Terminal Penumpang
- Kantor Operasional Pelabuhan
- Ruang VIP
- Ruang Tunggu
- Jembatan Timbang (namun kini tidak dapat beroperasi lagi)
Selain itu terdapat pula fasilitas berupa 34 unit CCTV untuk memonitor keadaan pelabuhan.
Dermaga Pelabuhan Gilimanuk
Pelabuhan Gilimanuk memiliki 5 buah dermaga yang terdiri dari 2 buah dermaga MB, 1 buah dermaga ponton, dan 2 buah dermaga beton (LCM).
a. Dermaga Movable Bridge (MB)
Pelabuhan Gilimanuk memiliki dua buah dermaga movable bridge, yaitu dermaga MB I dan MB III. Dermaga Movable Bridge merupakan dermaga yang dapat digerakkan turun naik dengan bantuan mesin hidrolik. Jadi ketinggian dermaga ini dapat disesuaikan dengan ketinggian landasan kapal. Pada mesin pengendali hidrolik terdapat 3 tombol, yaitu Hidrolic Up (untuk menaikkan dermaga), Hidrolic Down (untuk menurunkan dermaga), dan tombol emergency. Dermaga MB ini dibangun pada tahun 1996. Dermaga ini memiliki kemampuan menahan berat 20 ton.
Gambar 1. Dermaga MB pelabuhan Gilimanuk
Gambar 2. Mesin pengendali hidrolik
Gambar 3. Proses bongkar muatan pada Pelabuhan Gilamanuk
b. Dermaga Ponton
Pelabuhan Gilimanuk memiliki sebuah dermaga ponton yaitu Ponton II. Dermaga ponton merupakan dermaga yang terbuat dari drum terapung atau landasan kayu yang dibuat sedemikian rupa. Dermaga ponton ini dibangun pada tahun 1976. Dermaga ini memilki kemampuan menahan berat sebesar 10 ton.
Gambar 4. Dermaga Ponton
c. Dermaga Landing Craft Machine (LCM)
Pelabuhan Gilimanuk memiliki dua buah dermaga LCM yaitu, Dermaga LCM IV. Dermaga LCM merupakan dermaga yang terdiri landasan beton tanpa adanya perangkat tambahan, sehingga kapal dapat menambat tanpa diperlukan adanya perangkat tambahan seperti bolder dan fender. Dermaga ini memiliki kemampuan menahan berat diatas 20 ton. Kapal yang biasa berlabuh disini adalah kapal LCT dan kapal motor penumpang.
Gambar 5. Dermaga LCM
Aktivitas Operasional Pada Pelabuhan Gilimanuk
Pelabuhan Gilimanuk beroperasi selama 24 jam setiap hari kecuali pada hari raya Nyepi. Aktivitas operasional pelabuhan ini harus sejalan dengan aktivitas operasional yang terdapat di Pelabuhan Ketapang karena jika salah satu dari pelabuhan tidak dapat beroperasi akan mempengaruhi aktivitas di pelabuhan pasangannya. Adapun pembagian jadwal untuk masing-masing armada sebagai berikut,
- Angkutan normal bongkar dari suatu kapal dibatasi hanya 15 menit.
- Angkutan normal muat dari suatu kapal dibatasi hanya 15 menit.
- Waktu persiapan yang disediakan untuk masing-masing kapal dibatasi selama 15 menit.
Jadi apabila suatu kapal tidak dapat menyelesaikan aktivitas bongkar, muat, dan persiapan yang telah diberikan, maka kapal itu akan diberikan sanksi bagi armada yang bersangkutan.
Bolder pada Pelabuhan Gilamanuk
Bolder adalah perangkat pelabuhan untuk menambatkan (tambat) kapal di dermaga atau perangkat untuk mengikatkan tali di kapal. Bolder pada semua dermaga di Pelabuhan Gilimanuk terbuat dari besi cor dan diangker/ ditanamkan pada pondasi dermaga sehingga mampu untuk menahan gaya yang bekerja pada penambatan kapal di dermaga.
Tabel 1. Jumlah Bolder pada tiap Dermaga pada Pelabuhan Benoa
No. | Dermaga | Jumlah Bolder (buah) |
1 | Dermaga MB I | 6 |
2 | Dermaga MB III | 6 |
3 | Dermaga Ponton II | 2 |
4 | Dermaga LCM | 0 |
Total Jumlah Bolder | 14 |
Sumber : Hasil Pengamatan
Gambar 6. Bolder pada Dermaga MB Pelabuhan Gilimanuk
Gambar 7. Bolder pada Dermaga Ponton Pelabuhan Gilimanuk
Fender Pelabuhan Gilimanuk
Fender adalah perangkat yang digunakan untuk meredam benturan yang terjadi pada saat kapal merapat ke dermaga atau pada saat kapal yang sedang di tambatkan bergoyang oleh gelombang atau arus yang terjadi di pelabuhan. Fender di Pelabuhan Gilimanuk menggunakan penahan baja dengan lapisan karet dibelakangnya untuk menahan gaya benturan kapal. Lapisan karet ini berbentuk trapesium.
Tabel 2. Jumlah Fender pada tiap Dermaga pada Pelabuhan Benoa
No. | Dermaga | Jumlah Fender (buah) |
1 | Dermaga MB I | 5 |
2 | Dermaga MB III | 5 |
3 | Dermaga Ponton II | 2 |
4 | Dermaga LCM | 0 |
Total Jumlah Bolder | 12 |
Gambar 8. Fender pada Dermaga MB Pelabuhan Gilimanuk
Gambar 9. Fender pada dermaga ponton Pelabuhan Gilimanuk
Artikelnya bagus pak..tentang Pelabuhan Gilimanuk ini.Salam
BalasHapusTerima Kasih atas komentarnya...
BalasHapusbagus pak tapi klu bisa lebih detail lgi pak, sehingga bisa memberikan info yang bsgus bagi pembaca! :)
BalasHapusgan,
BalasHapusminta pencerahan tentang pencemaran minyak di pelabuhan gilimanuk donk,
pencemaran yang berasal dari pembuangan minyak kapal2 transportasi,
apakah pihak pelabuhan menyediakan fasilitas penampungan limbah dari kapal (reception facilities)?
apakah ada contoh kasus?
kalo ada link mungkin kirim ke ajete.cahjowo@gmail.com
thanks gan,
Apakah ada bukaan pekerjaan untuk tahun 2018?
BalasHapusPngen mudik rasanya liat pelabuhan gilimanuk, ingat rumah,Kangen makasakan ibuk
BalasHapus